Aplikasi Silika Perindustrian


                Pembuatan Gelas Kaca: Pasir Silika merupakan komponen utama bahkan merupakan suatu material yang sangat penting dibandingkan dengan semua tipe komponen pembuat gelas kaca yang standar dan khusus. Bahan ini ternyata berkontribusi sebagai komponen SiO2 dari formulasi yang dibuat untuk pembuatan gelas kaca. Kemurnian kimiayany adalah hasil utama dari suatu pewarnaan, kejernihan dan kekokohan. Dalam sebuah industri yang memanfaatkan pasir silika sebagai komponen utama dalam produksinya, pasir silika dapat digunakan untuk menghasilkan gelas kaca datar untuk bangunan dan penggunaan otomotif. Bahkan bahan kaca yang berasal dari material pasir silika ini memiliki manfaat untuk menjadi alat mewadahi makanan, minuman dan peralatan dapur lainnya untuk keperluan makan. Dalam bentuk yang lebih halus, tanah atau pasir silika mampu diproduksi dari isolasi serat kaca dan menguatkan serat kaca. Aplikasi pasir silika pada gelas kaca termasuk pipa percobaan dan perlengkapan ilmiah lainnya seperti lampu pijar atau lampu neon, tv dan monitor komputer CRT.
»»  lanjuuut...

Pasir silika Dalam Produksi Kimia

                Chemicals Production: Pasir silika dalam dunia produksi kimia merupakan komponen kimia dasar yang ditemukan dalam ribuan bentuk pengaplikasian pasir silica dalam setiap harinya yang mencakup kegunaan yang berkisar antara proses pembersihan alat-alat makan menggunakan sabun dan dalam perindustrian penghasil celup pakaian. Dalam hal ini, SiO2 diturunkan menjadi logam silikon oleh batu karang dalam sebuah pancaran tungku perapian, hal ini untuk menghasilkan tanda Si dari proses kimia lainnya. Pasir industri dalam penggunaan Pasir silika merupakan komponen yang utama bahkan yang paling penting dalam suatu bahan kimia seperti natrium silika, silikon tetraklorida dan gel silikon atau silika gel. Zat kimia ini digunakan dalam berbagai produk seperti pembersih rumah tangga dan perindustrian, Zat ini pun digunakan untuk memproduksi serat optik dan untuk menghapus kotoran dari minyak goreng dan minuman diseduh.

                Pasir silika memang merupakan mineral yang cukup melimpah sepanjang penemuan didalam kerak bumi. Pasir silika ini menjadi unsur pokok yang penting secara praktik semua mineral pembentuk bebatuan. Pasir ini dapat ditemukan dalam berbagai bentuk, sebagaimana kristal kwarsa, bukit yang berbentuk besar, pasir kuarsa, pasir batu, dan lain-lain. Sejumlah kristal lain yang memberikan piezoelektrisitas pun dapat diketahui, namun tidak ada bandingan dengan kuarsa atau Pasir silika. Secara kimia penyiapan pada garam rochelle dan berium titanate telah menemukan subsitusi yang baik bagi kuarsa piwzoelectric.

Referensi: Dr. Kamar Shah Ariffin (2004),

»»  lanjuuut...

INDUSTRI SILIKA DAN GEOLOGI [2]


Silika yang dapat dijumpai pada saat ini memiliki sembilan perbedaan. Perbedaan ini meliputi bentuk-bentuk Kristal yang dimilikinya atau bisa disebut dengan istilah polumorphs. Tiga bentuk utama dari Kristal ini membentuk kwarsa yang jauh lebih baik dari bentuk pada umumnya. Bentuk-bentuk serabut memiliki nama umum yakni chalcedony dan termasuk jenis-jenis batu semi-murni seperti agate, onyx dan carnelian. Granular varieties termasuk jasper dan flint. Itu semua merupakan bentuk anhydrous juga – diatomire dan opal.
Kwarsa merupakan mineral yang paling umum dijumpai berada dalam urutan kedua di dalam kerak bumi. Kwarsa ini ditemukan pada tiga tipe batuan bumi yaitu igneous. Kwarsa merupakan perwujudan dalam bebatuan local, dalam tambang besi sebaik mungkin didalam tanah dan permukaan material diatas kasur baru yang dapat disebut dengan kelebihan beban (Overbunded).
Dalam praktiknya, produk-produk yang terjual sampai berada ditangan masyarakat merupakan produk-roduk industri dimana dalam penggunaannya menggunakan material pasir silika. Kata “pasir” rupanya menyumbangkan maknanya pada material yang memiliki ukuran kecil (butiran) berkisar antara 0,06 sampai 2,00 milimeter. Silika yang terdapat dalam pasir akan secara normal berada dalam bentuk Kristal kwarsa. Bagi kebanyakan industri, dalam penggunaannya tumpukan murni silika mampu menghasilkan produksi lebih dari 95% silika yang mampu memenuhi harapan. Sehingga kerapkali nilai murni pasir silika sangat diperlukan. Satu hal yang paling penting bahwa pasir silika ini ternyata dapat dihasilkan dari bebatuan, kwarsa dan secara bebas menjadi material tumpukan terpisah. Silikaberkualitas dapat ditemukan didalam tumpukan terpisah dan overbunden. Silika pun ditemukan  sebagai veins dari kwarsa dalam bebatuan dan vein ini dapat di ukur ktebalannya. Saat ini, secara ekstrim, kemurnian yang tinggi di eksploitasi dengan penggalian tambang dan Silika jarang diekstrak dengan penambangan yang dilakukan dibawah tanah.
Referensi: Silica Sand Mineral Perindustrian – Dr. Kamar Shah Ariffin
»»  lanjuuut...

PENGGUNAAN PASIR SILIKA DALAM METAL CASTING


Metal Casting (Prngecoran logam): Pasir Silika dalam suatu perindustrian merupakan komponen terpenting dalam proses pengecoran logam menggunakan Silica Sand. Komponen ini bahkan menjadi bagian terpenting bagi industri yang melakukan proses pengecoran belerang maupun non-belerang dalam menjual suatu produksinya. Logam yang terbagi diantara blok mesin hingga pengucuran, dicetak kedalam pasir silica dan coran liat untuk menghasilkan bentuk ketika dikeluarkan dari pasir silika, dan kemudian resin membalut inti yang membuat bentuk dalam yang di inginkan.
Pada pasir silika memiliki titik peleburan sekitar 1760 drajat celsius dan kecepatan rambat atau penyebaran rambatan panas yang cukup rendah sehingga menghasilkan inti tetap dan beberapa coran yang sesuai dengan semua temperatur yang disajikan dan sistem pencampuran. Kemurnian kimianya juga dapat membantu pencegahan interaksi katalisator dan kecepatan pembenahan dari bahan pengikat kimia. Setelah proses dalam industri pengecoran logam, pasir inti dapat ditermal atau dapat mengikuti mekanisme daur ulang untuk menghasilkan inti  atau cetakan baru.
Dalam teknik pengecoran yang dilakukan menggunakan bahan pasir silika meliputi beberapa tahapan dari material teknik diantaranya pembuatan cetakan, penyiapan dan proses peleburan logam, melakuakn penuangan (pouring) logam cair kedalam cetakan pasir silika, pembersihan coran dan yang terakhir adalah proses daur ulang pasir cetakan. Bagi industri pengecoran logam, produk pengecoran dapat disebut coran yang memiliki perbedaan pada kapasitas berat yang meliputi beberapa ratus gram hingga ton.
Berdasarkan pemaparan diatas, proses pengecoran dalam industri pengecoran logam terbagi menjadi dua bagian yakni proses pengecoran dan proses pencetakan.  Hal ini dapat disimpulkan bahwa dalam industri pengecoran logam, proses pengecoran menggunakan bahan pasir silika danproses pencetakan akan dilakukan tekanan untuk menghasilkan cetakan logam – antam logam mulia.

Referensi: Dr. Kamar Shah Ariffin (2004),

»»  lanjuuut...
 
Design by christian tatelu | download this template here!